Senin, 20 Desember 2010

Mayarakat Pedesaan dan Mayarakat Perkotaan


Masyarakat adalah manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan dan sebagainya. Masyarakat dibagi 2: masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
Syarat-syarat menjadi masyarakat:
1. harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak
2. telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu
3. adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Masyarakat perkotaan lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
2 tipe masyarakat :
1. masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, yang belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya masih dapat dipelajari sebagai satu kesatuan.
2. Masyarakat yang sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang, ilmu pengetahuan modern sudah maju, teknologi maju. Sudah mengenal tulisan. Satu mayarakat yang sukar diselidiki dengan baik dan sebagian saja.
ciri-ciri masyarakat kota:
1) Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan didesa
2) Orang kota umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
3) Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4) Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
5) Jalan pikiran rasional pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi
6) Jalan kehidupan yang cepat dikota mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota.
7) Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Perbedaan antara desa dan kota dapat kita lihat dari:
• Jumlah dan kepadatan penduduk
• Lingkungan hidup
• Mata pencaharian
• Corak kehidupan sosial
• Stratifikasi sosial
• Moblitas sosial
• Pola interaksi sosial
• Solidaritas sosial
• Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

Hubungan antara desa dan kota sangat erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Contohnya saja, masyarakat kota membutuhkan masyarakat desa untuk bahan-bahan pangannya sperti beras dan sayuran, sedangkan masyarakat desa membutuhkan barang-barang yang dihasilkan masyarakat kota, contohnya bahan pakaian dan obat hama.
5 unsur lingkungan perkotaan:
1. Wisma: unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga.
2. Karya: unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi atau kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
3. Marga: unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota-kota atau daerah lainnya.
4. Suka: unsur ini merupakan bagian dari ruang perkantoran untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas-fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian.
5. Penyempurnaan: unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam ke empat unsur diatas, termasuk fasilitas keagamaan, pekuburan kota, fasilitas pendidikan dan kesehatan, jaringan utilitas umum.

Fungsi external kota, yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalam kerangka wilayah dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik dalam skala regional maupun nasional.

Pengertian desa menurut Sutardjo Kartohadikusuma:
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
Ciri-ciri desa:
• Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
• Ada pertalian yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
• Ekonomi adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam
Ciri masyarakat pedesaan:
• Diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya diluar batas-batas wilayah.
• Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
• Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
• Masyarakat tersebut homogen
Macam-macam pekerjaan gotong royong:
a) Kerja bersama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya dari inisiatif warga masyarakat itu sendiri (biasanya diistilahkan dari bawah)
b) Kerjasama untuk pekerjaan-pekerjaan yang inisiatifnya tidak timbul dari masyarakat itu sendri berasal dari luar (biasanya berasala dari atas)
Macam-macam gejala masyarakat pedesaan:
1. Konflik, pertengkaran yang terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan sering menjalar ke luar rumah tangga.
2. Kontraversi (perentangan), bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan, psikologi atau alam hubungannya dengan guna-guna (black magic)
3. Kompetisi (persiapan)
4. Kegiatan pada masyarakat pedesaan
Sistem budaya petani Indonesia:
a) Para petani di Indonesia terutama di jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunyi didalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
b) Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya.
c) Mereka berorientasi pada masa ini, kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu.
d) Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencan alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus diterima agar peristiwa semacam itu tidak terulang kembali.
e) Untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong royong.
Unsur-unsur desa:
1. Daerah
2. Penduduk
3. Tata kehidupan
          perbedaan masyarakat desa dan masyarakat kota
kehidupan masyarakat pedesaan berbeda dengan masyarakat perkotaan. Perbedaan-perbedaan ini berasal dari adanya perbedaan yang mendasar dari keadaan lingkungan, yang mengakibatkan adanya dampak terhadap personalitas dan segi-segi kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar