Jumat, 22 Oktober 2010

bad design transportasi umum dan ruas jalan di jakarta ..


              Jakarta masih perlu terus berbenah? mungkin memang benar dan mungkin itu ungkapan bahkan harapan banyak orang yang saat ini sedang “bercokol’ dan tinggal di Jakarta atau mungkin harapan dari semua orang yang saat ini mungkin hanya sedang berkunjung ke Jakarta untuk beberapa hari saja. Khususnya untuk jalan-jalan di ibu kota sangat memprihatinkan. Sebuah Ibu Kota Negara, tapi jalan berlobang masih begitu mudah kita lihat. Transportasi seperti bus dan mini bus hampir semuanya tidak layak pakai. Sungguh teramat sangat ironis sebuah Ibu kota Negara yang seharusnya membawa identitas sebuah negara justru dalam hal masalah transportasi umum saja masih begitu buruk.
Transportasi umum di Jakarta, khususnya kelas ekonomi sudah sangat tidak layak. Ketidaklayakan tersebut bisa terlihat dari bentuk angkotan umum tersebut yang sudah terlihat keropos, cat yang sudah banyak yang mengelupas, karatan, Per yang seolah sudah tak berfungsi, asap knalpot yang sudah pasti ga lolos uji emisi dan masih banyak lagi kebobrokan angkutan umum di Ibu Kota Negara Indonesia bernama Jakarta ini.
              Ternyata kebobrokan transportasi di Jakarta masih diperparah dengan bobroknya kesemerawutan dari sopir yang suka ngebut dan melanggar lalu-lintas dengan alasan mengejar setoran. Mungkin juga kebobrokan para sopir tersebut juga di ikuti oleh bobroknya instansi yang terkait dalam hal ini dinas Perhubungan yang mungkin mereka pandai dan cerdas dalam mencari dalih dalam ketidak becusan mereka dalam mengatasi maslaah transportasi di Jakarta ini.
              Bus Trans Jakarta (Bus Way) yang seharusnya menajdi solusi alat transportasi di jakrta masih belum bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga Jakarta. Atau mungkin bukan salah warga yang malas naik bus way tapi memang dalam pengelolaan bus way ini sendiri masih banyak kekuranganya. Ini bisa terlihat dari banyaknya koridor yang katanya mau segera di operasionalkan kenyataanya masih belum semua koridor bus way beroperasi. hal ini menimbulkan warga jakarta masih tetap memilih angkutan umum sebagai alat transportasi untuk mereka.
               Untuk mengatasi masalah buruknya transportasi di Jakarta memang diperlukan perhatian banyak pihak. Terutama dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan. karena merekalah yang memeiliki wewenang penuh terkait masalah ini. Selain Dinas perhubungan, pengusaha-pengusaha angkutan umum juga musti perbaiki bus-bus mereka supaya  warga bisa menikmati fasilitas transportasi yang bisa lebih baik dari sekarang ini. Warga jakarta juga perlu untuk ikut tertib dalam mengendarai angkutan umum di jakrta misalnya dengan cara menunggu bus melalui halte bus yang sudah di sediakan atau langsung datang di terminal terdekat supaya tidak mengganggu kelancaran lalu-lintas.
              Jangan sampai Ibu Kota Negara yang harusnya menjadi percontohan untuk daerah-daerah di negeri ini justru sebaliknya, karena di beberapa daerah justru angkutan dan transportasi umum jauh lebih baik dan teratur. mungkin untuk contoh adalah Bali dan Yogyakarta. Transportasi di kedua kota yang paling sering dikunjungi wisatawan asing tersebut justru jauh lebih baik jika dibandingkan dengan di Jakrta. Dan mungkin itu juga yang menjadi penyebab kenapa kadang wisatawan asing lebih mengenal Bali daripada mengenal Jakarta. Hal ini tentunya wajib jadi koreksi semua pihak khususnya dinas perhubungan.
              Dengan semua berbenah dan saling prbaiki diri, marilah kita ciptakan Ibu kota Negara kita Indonesia bukanlah sebuah Ibu Kota yang dinilai buruk oleh warganya sendiri terlebih jika sampai menjadi Image buruk untuk orang-orang dari negara tetangga.


Sabtu, 16 Oktober 2010

topik PI


           Semester depan saya akan mendapat tugas PI atau penulisan ilmiah, definisi dari penulisan ilmiah sendiri adalah karya ilmiah yang disusun oleh penulis berdasarkan penelitian yang dilakukannya. Dan tugas softskill kali ini ialah menentukan topik PI. Sebenarnya saya belum bisa menentukan topik apa yang akan saya angkat untuk penulisan ilmiah saya nanti, namun saya membayangkan  mebuat otomatisasi komputer di restoran atau otomatic waitress.

           Cara kerjanya menggunakan jaringan seperti mesin ATM,  layaknya mesin ATM, kita hanya duduk dan langsung memilih makanan atau minuman yang ada dalam database komputer, dengan menggunakan aplikasi visual basic, konsep tampilan pertama adalah sapaan kepada pelanggan, kemudian adalah tampilan menu makanan dan minuman yang ingin di pesan. dan data pesanan kita langsung dikirim ke tempat pengolahan atau dapur untuk diolah oleh juru masak. dengan begitu akan mempercepat waktu dan semakin praktis.

           Demikian bayangan dari karya ilmiah yang ingin saya buat. saya harap dengan membuat program ini bisa membantu peran teknologi terlebih sistem informasi dalam kehidupan dan dalam segala bidang, demikianlah bayang – bayang penulisan ilmiah yang ingin saya buat, semoga bisa berfungsi dan digunakan dengan baik.

Sabtu, 09 Oktober 2010

Peranan Sistem Informasi Dalam Pemilukada


            Kita tahu bahwa tekhnologi sekarang bisa dipakai dalam berbagai bidang, misalnya dalam pemilukada, ketika KPU ingin menyampaikan hasil dari pemilihan suara masyarakat disinilah sistem informasi berperan sangat penting. dulu KPU harus menunggu data dari daerah,Kini kita sudah mendengar istilah Quick Count, tidak lain adalah proses perhitungan secara cepat hasil pemilihan suara masyarakat.

            Cara kerja quick count sendiri ialah sebagai berikut mempersiapkan perangkat serta sistem pendukung untuk bisa mengirimkam data secara cepat ke pusat pengolah lembaga survey, perangkat tersebut mulai dari computer untuk input data, handphone untuk mengirim SMS hasil perolehan suara ke server tempat menerima data. pemilihan TPS secara acak menurut pertimbangan jumlah penduduk. mempersiapkan relawan untuk mengambil sampel dan menginputnya ke sistem data. data yang telah dikirim ke pusat nantinya akan diolah dengan terapan ilmu statistik dengan begitu lembaga survey bisa menghitung secara cepat siapa yang memenangkan pemilu.

           Dari informasi di atas kita bisa tahu bagaimana pentingnya peran tekhnologi/sistem informasi dalam berbagai bidang bahkan untuk pemilukada.

Masa Depan Indonesia Tanpa Korupsi


         Banyak yang menganggap kita sama sekali belum merasakan merdeka, memang benar, Negara kita memang belum bisa merdeka dari “jajahan” korupsi, Sebagaimana kita tahu Korupsi di Negara kita ini sudah sangat menjamur, menyebar hingga usaha berskala kecil, bahkan ada yang mengatakan korupsi di Negara kita tidak akan pernah habis karena sudah menjadi “kebudayaan” yang turun temurun hingga anak cucu. Indonesia juga mencatat rekor sebagai Negara terkorup ketiga didunia, itu merupakan tamparan keras bagi Negara yang sangat menjungjung tinggi citra dan harga diri bangsa.

         Munculnya KPK karena semakin resahnya masyarakat atas kasus – kasus korupsi yang terjadi di Negara ini, bagamana tidak, uang milyaran bahkan triliunan hilang tanpa ada yang tahu. Oleh karena itu masyarakat sangat mengharapkan kinerja KPK yang tegas dalam memberantas korupsi. Munculnya KPK sempat memberikan harapan bahwa korupsi di Indonesia akan terhenti. KPK sendiri membuat para koruptor ketar – ketir, lihat saja dengan banyak terbongkarnya kasus korupsi oleh para pejabat teras di tanah air, mulai dari kasus penggelapan dana bank century sampai aksi penggelapan pajak oleh gayus tambunan.

          Jika wabah korupsi ini tidak bisa dihentikan, janganlah berharap Indonesia akan menjadi bangsa yang “sejahtera”, Negara kita malah akan semakin mengalami kemunduran. Bayangkan jika tidak ada korupsi di Negara ini, mungkin anak-anak kurang mampu bisa mengecap bangku sekolah secara gratis, mungkin rakyat miskin bisa mendapat fasilitas kesehatan murah bahkan gratis. maka dari itu kita harus menanamkam sikap anti korupsi untuk masa depan bangsa ini yang lebih baik.

OTOBIOGRAFI


          Kali ini saya diberi tugas untuk membuat otobiografi saya sendiri. walaupun menurut saya pribadi saya ini kurang menarik namun karena ini adalah tugas mau tidak mau harus saya kerjakan. saya Gari Rilandi, terlahir di jasinga (bagi yang tidak tahu itu adalah kecamatan yang terletak di ujung kabupaten bogor barat) pada tanggal 24 november 1990, saya  merupakan putra sulung dari 4 bersaudara,terlahir di keluarga sangat sederhana, sebenarnya tidak ada yang istimewa dalam diri saya, saya hanya pribadi yang pendiam dan hanya bicara seperlunya, tapi terkadang saya bisa mendadak “cerewet” atau banyak bicara itupun jika saya menemukan teman ngobrol yang katakanlah satu pemikiran dengan saya, masa kecil hingga remaja saya habiskan di jasinga, disinilah saya bersekolah dari SD sampai masa indah SMA, mempunyai banyak teman, memulai masa puber, sampai mungkin kenakalan remaja pernah saya alami disini,itu sebabnya saya suka tempat ini karena sangat berkesan bagi hidup saya.di tempat inilah mimpi saya berawal.
          
            Di usia  5 tahun adalah pertama kali saya duduk di bangku sekolah, orang tua saya memasukkan saya di TK Aisyah Bustanul Atfhal, dulu saya sangat nakal, saya sering membuat teman saya menangis karena sering saya ejek. setelah setahun sekolah dan lulus dari TK saya melanjutkan ke tingkat sekolah dasar, SDN 1 Jasinga adalah tempat saya menimba ilmu selanjutnya, di SD saya mulai menjadi pendiam, teman saya pun terbilang sedikit, hanya yang saya kenal dari TK. pelajaran favorit saya di SD adalah olahraga, dan saya paling suka bermain sepak bola sampai-sampai saya mengoleksi 20 buah bola sepak di rumah, dulu saya merupakan anak kesayangan guru olahraga di sekolah, itu mungkin karena dia mengira saya berbakat padahal saya hanya berlari dan sesekali menggocek, modal saya hanya berlari kencang saat itu.
             
           Setelah 6 tahun belajar di SD, saya melanjutkan ke tingkat SMP, waktu itu saya masuk SMP Negeri 1 Jasinga, masa SMP saya sama sekali tidak berkesan, saya tidak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah, saat itu hanya sebatas berangkat sekolah, belajar di kelas, bubar sekolah pulang ke rumah, saya tidak pernah mengikuti kesibukan-kesibukan yang ada di sekolah, kalaupun misalnya ektrakulikuler tidak di wajibkan mungkin tidak akan saya ikuti, bahkan ketika merayakan kelulusan saya tidak hadir, saya lebih memilih pulang dan diam di rumah.
            
          Beralih ke masa SMA, saya lanjutkan di SMA Negeri 1 Jasinga, sebenarnya saya sudah hampir 100 % masuk SMK/STM, ketika saya ingin mendaftar tiba-tiba ibu saya mengurungkan niatnya untuk memasukkan nama saya di sekolah yang saya inginkan, alasannya karena STM/SMK itu sering terlibat “tauran” dan mau tidak mau saya masuk SMA ini. pada akhirnya saya merasa senang masuk sekolah ini, mungkin benar kata orang kalau masa SMA itu masa yang paling indah, saya merasa ada yang berubah dalam hidup saya yang semula saya hanya seorang pendiam, mungkin karena terbawa pergaulan, saya kembali menjadi anak yang nakal, mulai dari mengenal rokok, bolos, kabur dengan cara loncat pagar sampai saya harus berulang kali mengunjungi ruang BK, nama saya pun terkenal diantara teman dan adik kelas karena nama Gari Rilandi sering masuk daftar buku hitam, ironis karena banyak teman saya terkenal karena prestasi bukan dengan kenakalannya. masa puber juga baru saya rasakan waktu di SMA,saya mulai suka dengan lawan jenis dan mulai berpacaran. itulah masa indah saya di SMA.
            
           Setelah 3 tahun di SMA, saya melanjutkan masa pendidikan saya di universitas gunadarma, ini adalah universitas hasil rekomendasi dari kakak sepupu saya, setelah mendengar jurusan yang ingin saya tuju yaitu teknik informatika, saudara saya ini membawa saya ke universitas gunadarma, dengan akreditasinya yang sangat baik di bidang komputer saya pun langsung tertarik untuk masuk, namun sayang saya tidak diperbolehkan masuk jurusan ini karena hanya diperuntukkan untuk jurusan IPA di SMAnya, lalu saya memilih jurusan sistem informasi karena dari awal cita-cita saya ingin menjadi programer. itulah kisah tentang saya dan harapan saya adalah menjadi analis/programer handal,  dan semua saya dedikasikan kepada kedua orang tua yang telah bersusah payah mendukung saya menjalani hidup dari mulai saya kecil hingga mungkin sampai akhir saya menutup mata.